Saham perusahaan apakah yang saat ini
layak dibeli untuk investasi jangka panjang di sektor farmasi? Berikut ini
adalah nama-nama perusahaan yang masuk dalam kategori Farmasi pada Bursa Efek
Indonesia:
1. Kalbe Farma (market cap: Rp 40,11T)
2. Tempo Scan Pacific (market cap: Rp
12,97T)
3. Merck Indonesia (market cap: Rp 3,25T)
4. Kimia Farma (market cap: Rp 2,61T)
5. Taisho Pharmaceutical (market cap: Rp
1,48T)
6. Darya Varia (market cap: Rp 1,41T)
7. Indofarma (market cap: Rp 0,59T)
8. Schering Plough (market cap: Rp 0,028T)
9. Pyridam Farma (market cap: Rp 0,004T)
Dari kesembilan perusahaan yang disebutkan
di atas, kita perlu memfilter beberapa perusahaan yang memiliki kondisi
keuangan dan performa manajemen yang baik. Misalnya, nilai Return on Assets dan Return
on Equity menunjukkan efektivitas manajemen dalam menghasilkan profit dari
investasi yang ditanamkan ke perusahaan. Pertimbangan lainnya adalah besarnya
jumlah kas yang dimiliki perusahaan (relatif terhadap penjualan), hutang yang
dimiliki perusahaan (relatif terhadap equity), dan stabilitas perusahaan dalam
menjaga growth dalam beberapa tahun
terakhir. Dari parameter-parameter tersebut, perusahaan-perusahaan berikut ini
lolos dari uji:
1. Kalbe Farma
2. Tempo Scan Pacific
3. Merck Indonesia
4. Taisho Pharmaceutical
5. Darya Varia
Kelima perusahaan di atas mampu
menghasilkan kas lebih dari 20% dari total penjualan, RoA dan RoE yang relatif
tinggi, hutang yang sangat kecil, dan pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun
terakhir. Kimia Farma sebenarnya memiliki performa yang lumayan baik, hanya
saja kas yang dihasilkan tidak sebanyak kompetitor lainnya, yaitu hanya 5,72%
dari total penjualan. Untuk Indofarma, Schering Plough, dan Pyridam juga tidak
lolos dilihat dari Kas, RoA, RoE. Terlebih Schering Plough memiliki
hutang yang sangat tinggai, yaitu Rp 210 Miliar, 976% dari Equity yang
dimilikinya.
Kelima perusahaan ini sepertinya memiliki
peluang yang besar untuk berkembang terus pada tahun-tahun berikutnya, yang
tentunya akan berkorelasi positif dengan harganya di bursa saham. Lalu
pertanyaan berikutnya adalah, apabila kita ingin membeli saham dari lima
perusahaan tersebut, apakah harganya cocok? Harga perusahaan bisa dilihat dari Price/Earnings (P/E), Price/BookValue,
dan Price/Sales. Artinya, kita
melihat nilai perusahaan tersebut bukan dari harga sahamnya, tetapi harga saham relatif terhadap profit, asset,
dan penjualan perusahaan. Berikut ini perusahaan yang lolos uji:
1. Merck Indonesia (P/E 11,67)
2. Darya Varia (P/E 14,05)
Kedua perusahaan ini memiliki P/E rendah
relatif terhadap Kalbe (26,05), Tempo (22,16), dan Taisho (21,39). [Sedikit
catatan mengenai Kalbe: sepertinya strategi "Corporate Brand" yang dilakukannya saat ini memberi efek
kepada naiknya nilai brand perusahaan dan juga harganya di bursa saham]
Dilihat dari harganya, Merck dan Darya
Varia sepertinya sangat layak untuk menjadi tempat berinvestasi. Harganya juga
lebih murah baik relatif terhadap asset yang dimiliki oleh perusahaan
(Price/BookValue) maupun relatif terhadap penjualan (Price/Sales). Pada saat
ini ditulis, harga saham Merck Indonesia adalah Rp145.000,- dan Darya Varia
Rp1.260,-. Keduanya masih berada di bawah harga fair price dilihat dari performa perusahaannya. Namun untuk
pembelian minimum 500 lembar saham, berarti pembelian untuk minimal untuk saham
Merck adalah sebesar Rp72,5juta sementara untuk Darya Varia sebesar Rp630ribu.
Hal ini membuat Darya Varia lebih "ramah" bagi investor karena
membutuhkan modal yang lebih kecil.
Ditulis pada 17 Juni 2012
Ternyata Merck dan Darya Varia layak untuk menjadi tempat berinvestasi.
ReplyDeletepojokinvestasi.com