Friday, August 24, 2012

Investasi di sektor Farmasi


Saham perusahaan apakah yang saat ini layak dibeli untuk investasi jangka panjang di sektor farmasi? Berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang masuk dalam kategori Farmasi pada Bursa Efek Indonesia:

1. Kalbe Farma (market cap: Rp 40,11T)
2. Tempo Scan Pacific (market cap: Rp 12,97T)
3. Merck Indonesia (market cap: Rp 3,25T)
4. Kimia Farma (market cap: Rp 2,61T)
5. Taisho Pharmaceutical (market cap: Rp 1,48T)
6. Darya Varia (market cap: Rp 1,41T)
7. Indofarma (market cap: Rp 0,59T)
8. Schering Plough (market cap: Rp 0,028T)
9. Pyridam Farma (market cap: Rp 0,004T)

Dari kesembilan perusahaan yang disebutkan di atas, kita perlu memfilter beberapa perusahaan yang memiliki kondisi keuangan dan performa manajemen yang baik. Misalnya, nilai Return on Assets dan Return on Equity menunjukkan efektivitas manajemen dalam menghasilkan profit dari investasi yang ditanamkan ke perusahaan. Pertimbangan lainnya adalah besarnya jumlah kas yang dimiliki perusahaan (relatif terhadap penjualan), hutang yang dimiliki perusahaan (relatif terhadap equity), dan stabilitas perusahaan dalam menjaga growth dalam beberapa tahun terakhir. Dari parameter-parameter tersebut, perusahaan-perusahaan berikut ini lolos dari uji:

1. Kalbe Farma
2. Tempo Scan Pacific
3. Merck Indonesia
4. Taisho Pharmaceutical
5. Darya Varia

Kelima perusahaan di atas mampu menghasilkan kas lebih dari 20% dari total penjualan, RoA dan RoE yang relatif tinggi, hutang yang sangat kecil, dan pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir. Kimia Farma sebenarnya memiliki performa yang lumayan baik, hanya saja kas yang dihasilkan tidak sebanyak kompetitor lainnya, yaitu hanya 5,72% dari total penjualan. Untuk Indofarma, Schering Plough, dan Pyridam juga tidak lolos dilihat dari Kas, RoA, RoE. Terlebih Schering Plough memiliki hutang yang sangat tinggai, yaitu Rp 210 Miliar, 976% dari Equity yang dimilikinya.

Kelima perusahaan ini sepertinya memiliki peluang yang besar untuk berkembang terus pada tahun-tahun berikutnya, yang tentunya akan berkorelasi positif dengan harganya di bursa saham. Lalu pertanyaan berikutnya adalah, apabila kita ingin membeli saham dari lima perusahaan tersebut, apakah harganya cocok? Harga perusahaan bisa dilihat dari Price/Earnings (P/E), Price/BookValue, dan Price/Sales. Artinya, kita melihat nilai perusahaan tersebut bukan dari harga sahamnya, tetapi harga saham relatif terhadap profit, asset, dan penjualan perusahaan. Berikut ini perusahaan yang lolos uji:

1. Merck Indonesia (P/E 11,67)
2. Darya Varia (P/E 14,05)

Kedua perusahaan ini memiliki P/E rendah relatif terhadap Kalbe (26,05), Tempo (22,16), dan Taisho (21,39). [Sedikit catatan mengenai Kalbe: sepertinya strategi "Corporate Brand" yang dilakukannya saat ini memberi efek kepada naiknya nilai brand perusahaan dan juga harganya di bursa saham]

Dilihat dari harganya, Merck dan Darya Varia sepertinya sangat layak untuk menjadi tempat berinvestasi. Harganya juga lebih murah baik relatif terhadap asset yang dimiliki oleh perusahaan (Price/BookValue) maupun relatif terhadap penjualan (Price/Sales). Pada saat ini ditulis, harga saham Merck Indonesia adalah Rp145.000,- dan Darya Varia Rp1.260,-. Keduanya masih berada di bawah harga fair price dilihat dari performa perusahaannya. Namun untuk pembelian minimum 500 lembar saham, berarti pembelian untuk minimal untuk saham Merck adalah sebesar Rp72,5juta sementara untuk Darya Varia sebesar Rp630ribu. Hal ini membuat Darya Varia lebih "ramah" bagi investor karena membutuhkan modal yang lebih kecil.

Tabel Analisis Saham Sektor Farmasi Juni 2012

Tabel Analisis Saham Sektor Farmasi Juni 2012 (cont)

Tabel Analisa Fundamental Saham Perusahaan di Sektor Farmasi. Catatan: semua data diolah dari laporan keuangan terakhir tiap-tiap perusahaan yang dapat diakses di www.idx.co.id atau website resmi tiap-tiap perusahaan.

Ditulis pada 17 Juni 2012 

1 comment:

  1. Ternyata Merck dan Darya Varia layak untuk menjadi tempat berinvestasi.
    pojokinvestasi.com

    ReplyDelete